Mengungkap Rahasia "Prompt" Kunci Berinteraksi dengan Kecerdasan Buatan (AI )

"Lahir dari keluarga kaya pada 9 Maret 1933, Bob adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Di usia 19 tahun, ia mewarisi seluruh harta keluarganya… dan memutuskan menjelajah dunia."
"Sembilan tahun ia habiskan di Belanda dan Jerman, bekerja dan belajar hidup mandiri. Di sanalah ia bertemu cinta sejatinya, Soelami Soejoed."
"Tahun 1967, Bob pulang ke Indonesia membawa dua mobil Mercedes. Satu dijual untuk beli tanah di Kemang, satu lagi disewakan... dengan dia sendiri sebagai sopirnya."
"Tapi hidup tak semudah itu. Mobilnya kecelakaan, uang habis, dan Bob pun terpaksa menjadi kuli bangunan dengan upah seratus rupiah per hari."
"Sampai suatu hari, seorang teman menyarankan berbisnis telur ayam negeri. Saat itu, belum ada yang kenal ayam negeri. Bob jual dari rumah ke rumah. Ditolak? Sudah biasa. Dicemooh? Dia tetap jalan."
"Dan dari situlah sejarah berubah."
"Bisnis Bob tumbuh. Ia perkenalkan telur ayam negeri, daging ayam segar, hingga sistem pertanian hidroponik ke Indonesia. Ia bangun Kemchick dan Kemfood—perusahaan besar dari usaha kecil yang jujur."
"Ia tak pernah berubah. Celana pendek tetap jadi ciri khasnya. Meski bertemu pejabat, bahkan hadir ke DPR, ia tetap tampil apa adanya."
"Setelah istrinya wafat tahun 2014, kesehatannya menurun. Dan pada 19 Januari 2015, Bob Sadino berpulang."
"Bob Sadino bukan sekadar pengusaha. Ia adalah simbol keberanian untuk gagal, semangat untuk bangkit, dan bukti bahwa kesuksesan bukan tentang gelar, tapi keberanian untuk mencoba."
"Karena dalam hidup… kadang yang celana pendek justru berpikiran paling panjang."
Komentar
Posting Komentar