RATU KALINYAMAT, Pejuang Maritim Nusantara

 



Jepara, 13 Juli 2025 – Dalam catatan sejarah Nusantara, nama Ratu Kalinyamat bersinar sebagai salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh dari abad ke-16. Penguasa Jepara ini dikenal tak hanya karena keberaniannya memimpin armada laut melawan Portugis, tetapi juga karena perannya dalam memperkuat ekonomi dan budaya maritim di pesisir utara Jawa.

Ratu Kalinyamat, atau Dyah Retna Kencana, merupakan putri dari Sultan Trenggana, raja Kesultanan Demak. Ia naik takhta menggantikan suaminya, Sultan Hadirin, yang gugur dalam perebutan kekuasaan di Demak. Peristiwa itu membuatnya bersumpah tidak akan menikah lagi dan mendedikasikan hidupnya untuk membela rakyat dan melawan penjajahan.

Pahlawan Laut Jawa


Sejarawan mencatat, Ratu Kalinyamat menjadi simbol kekuatan perempuan dalam politik dan militer. Ia memimpin Jepara dengan bijaksana namun tegas. Dalam dua ekspedisi besar (1550 dan 1573), ia mengirim armada laut ke Malaka untuk menggempur Portugis yang telah menduduki wilayah itu. Meskipun tidak berhasil mengusir mereka sepenuhnya, keberaniannya mendapat pengakuan luas.

Bahkan sejarawan Portugis menyebutnya sebagai "Rainha de Jepara, que muito guerreira é" – Ratu Jepara yang sangat gagah berani.

Pusat Perdagangan dan Budaya



Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara berkembang menjadi kota dagang yang penting di pesisir utara Jawa. Ia memperkuat pelabuhan dan menjadikan Jepara sebagai pusat pengrajin, terutama ukiran kayu yang kelak menjadi identitas kota tersebut.

Ratu Kalinyamat juga dikenal sebagai pelindung seni dan pendidikan Islam. Ia menjaga hubungan baik dengan tokoh-tokoh ulama dan kerajaan tetangga, termasuk Kesultanan Aceh dan Mataram.

Warisan yang Terlupakan?

Meskipun namanya tidak sepopuler tokoh-tokoh pria dalam sejarah Indonesia, kini upaya untuk mengangkat kembali nama Ratu Kalinyamat semakin gencar. Pemerintah Kabupaten Jepara tengah mengusulkan agar Ratu Kalinyamat dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

"Ratu Kalinyamat adalah simbol keberanian, kecerdasan, dan keteguhan seorang pemimpin perempuan Nusantara. Sudah saatnya kita mengakui dan mengabadikan jasanya," ujar Bupati Jepara dalam peringatan Hari Jadi Jepara ke-476.


Catatan Redaksi:
Ratu Kalinyamat adalah bukti bahwa sejarah Indonesia juga dipenuhi oleh tokoh-tokoh perempuan hebat yang tak kalah penting dibandingkan tokoh laki-laki. Menggali dan mempopulerkan kembali kisahnya adalah langkah penting dalam membangun sejarah yang inklusif dan adil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa itu WEB3 ?

  Mengenal Web3: Masa Depan Internet yang Lebih Terdesentralisasi Jakarta, 6 Juli 2025  – Dalam beberapa tahun terakhir, istilah  Web3  sema...